PD-L1 Sebagai Prediktor Terapi Kanker

PD-L1 Sebagai Prediktor Terapi Kanker

Programmed Death-Ligand 1 (PD-L1), atau juga yang sering disebut B7-H1 atau CD274), adalah protein transmembran yang terekspresi secara selektif pada berbagai jenis sel kanker dan sel imun tubuh. Protein ini memainkan peran penting dalam menekan sistem kekebalan dan membuat sel tumor resisten terhadap lisis dengan mengikat Programmed Death-1 (PD-1) dan B7.1 (CD80); regulator negatif dari aktivasi limfosit-T.

Pengikatan PD-1 ke PDL-1 dapat mengurangi pengawasan imun tubuh yang dimediasi sel T sehingga mengakibatkan tidak adanya reaksi imun dan bahkan apoptosis/kematian sel T. Ikatan ini juga menghambat CD4+/CD8+ dari sel T yang menginfiltrasi tumor (TIL CD4+/CD8+) dan menyebabkan penurunan sitokin, termasuk faktor nekrosis tumor (TNF), IFN-γ, dan Interleukin-2 (IL-2), sehingga memberikan cara bagi sel kanker untuk menghindari reaksi imun. Singkatnya, ekspresi berlebihan PD-L1 (yang berikatan dengan PD-1) memungkinkan sel-sel kanker terhindar dari sistem imun inangnya dan terus-menerus berkembang.

Gambar 1. Ikatan PD-1 dan reseptor PD-L1 dalam sel kanker (Hamanishi et al., 2016)

Pada banyak riset yang telah dilakukan, PD-L1 telah terbukti berkaitan dengan peningkatan agresivitas tumor dan risiko kematian penderitanya, sehingga tingkat ekspresi PD-L1 dapat menjadi prediktor yang berguna untuk beberapa jenis kanker, termasuk kanker paru-paru non-sel kecil (non-small-cell lung cancer/NSCLC) stadium III, kanker payudara reseptor hormon negatif, dan melanoma kelenjar getah bening sentinel.

Salah satu metode imunologis untuk paling banyak digunakan dalam pemantauan kadar PD-L1 adalah imunohistokimia (IHK). Dalam IHK, tonsil adalah jaringan yang lazimnya digunakan sebagai kontrol karena mampu menampilkan berbagai tingkat ekspresi PD-L1. Pada jaringan tonsil yang diwarnai melalui IHK, tidak terdapat reaksi staining di sebagian besar limfosit termasuk zona mantel dan sel B pusat germinal, serta sel epitel superfisial. Pada sebagian besar germinal makrofag pusat (germinal centre macrophages), reaksi staining pada membran yang intensitasnya lemah hingga sedang, sedangkan untuk sebagian besar sel kripta epitel intensitasnya sedang hingga kuat.

Berdasarkan mekanisme di atas, blokade jalur PD-1/PD-L1 saat ini telah terbukti berguna dalam terapi beberapa jenis kanker. Melalui penelitian yang telak dilakukan Brahmer et al. (2012) dengan IHK, blokade yang diakibatkan terapi pemberian anti-PD-L1 menginduksi regresi sel-sel tumor yang tahan lama (tingkat respons objektif 6 hingga 17%) dan stabilisasi penyakit yang berkepanjangan (12 hingga 41% pada 24 minggu) pada pasien dengan kanker stadium lanjut, termasuk NSCLC, melanoma, dan kanker sel ginjal (renal-cell cancer). Sehingga saat ini, pengobatan yang menargetkan PD-1 atau PD-L1 oleh antibodi monoklonal telah berkembanga sebagai cara yang efektif dan aman dalam imunoterapi kanker.

Menilik pentingnya PD-L1 dalam langkah prognosis selektif pada berbagai jenis kanker, maka peluang riset pengembangan dan aplikasinya sangat luas. Untuk membantu Anda, kami menyediakan berbagai brand antibodi yang kompatibel dalam riset PD-L1 dari beragam sampel, baik dalam taraf IVD maupun RUO. Silakan kontak kami melalui WA untuk melakukan konsultasi dan pemesanan. Dapatkan penawaran menarik dengan menghubungi kami, dapatkan promosi harga termurah untuk PD-L1.

Source:

Brahmer, J. R., Tykodi, S. S., Chow, L. Q., et al. (2012). Safety and activity of anti-PD-L1 antibody in patients with advanced cancer. New England Journal of Medicine366(26), 2455-2465.

Hamanishi, J., Mandai, M., Matsumura, N., et al. (2016). PD-1/PD-L1 blockade in cancer treatment: perspectives and issues. International journal of clinical oncology21(3), 462-473.

Herbst, R. S., Soria, J. C., Kowanetz, M., et al. (2014). Predictive correlates of response to the anti-PD-L1 antibody MPDL3280A in cancer patients. Nature, 515(7528), 563-567.

Liu, J., Chen, Z., Li, Y., et al. (2021). PD-1/PD-L1 Checkpoint Inhibitors in Tumor Immunotherapy. Frontiers in Pharmacology12.

Editor : Fiorentina


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *